Senin, 09 Mei 2016

PARALEL COMPUTING

Apakah paralel computing itu?
Kalian pasti bertanya-tanya tentang paralel computing, disini saya akan membahas tentang apa itu paralel komputing, tujuan dari paralel komputing tersebut dan apa saja hambatan-hambatan dari paralel komputing.

Parallel Computing yaitu penyatuan beberapa komputer atau server menjadi satu
kesatuan sehingga dapat mengerjakan proses secara bersamaan ataupun
secara simultan. Parallel computing membuat program maupun proses berjalan
lebih cepat karena semakin banyak CPU yang digunakan. Pada dasarnya
parallel Computing menggunakan media jaringan, tapi yang menjadi ciri
khususnya adalah bagaimana menyelesaikan masalah.

Adapun tujuan utama dari paralel komputing ini adalah untuk mempersingkat waktu eksekusi program yang menggunakan serial komputing.

Arsitektur Komputer Paralel:

  1. Embarasingly Parallel adalah pemrograman paralel yang digunakan pada masalah-masalah yang bisa diparalelkan tanpa membutuhkan komunikasi satu sama lain. Sebenarnya pemrograman ini bisa dibilang sebagai pemrograman paralel yang ideal, karena tanpa biaya komunikasi, lebih banyak peningkatan kecepatan yang bisa dicapai. 
  2. Taksonomi dari model pemrosesan paralel dibuat berdasarkan alur instruksi dan alur data yang digunakan:
  3. SISD Single Instruction Single Datapath, ini prosesor tunggal, yang bukan paralel.
  4. SIMD Single Instruction Multiple Datapath, alur instruksi yang sama dijalankan terhadap banyak alur data yang berbeda. Alur instruksi di sini kalau tidak salah maksudnya ya program komputer itu. trus datapath itu paling ya inputnya, jadi inputnya lain-lain tapi program yang digunakan sama.
  5. MIMD Multiple Instruction Multiple Datapath, alur instruksinya banyak, alur datanya juga banyak, tapi masing-masing bisa berinteraksi.
  6.  MISD Multiple Instruction Single Datapath, alur instruksinya banyak tapi beroperasi pada data yang sama.

Sumber :
http://jurnal-tip.net/jurnal-resource/file/7-Vol6No2Sep2013-Yudhi%20Arta.pdf
http://wind0809.blogspot.co.id/2013/05/seputar-tentang-komputer-paralel.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/367/jbptunikompp-gdl-syahrilnas-18320-3-babii.pdf

Jumat, 15 April 2016

FILE SERVICE TERDISTRIBUSI


FILE SERVICE TERDISTRIBUSI

A.    Pengertian File Service Terdistribusi
File Sistem Terdistribusi ( Distributed File System , disingkat) adalah file sistem yang mendukung sharing files dan resources dalam bentuk penyimpanan persistent di sebuah network. File server pertama kali didevelop pada tahun 1970 dan Sun NFS (Network File System) menjadi DFS pertama yang banyak digunakan setelah awal pemunculannya di tahun 1985. DFS yang terkenal selain NFS adalah AFS (Andrew File System) dan CIFS (Common Internet File System).
Sebuah file server menyediakan file service ke client. Dari sisi client terdapat interface untuk file service dalam hal operasi primitif file, seperti membuat file (create), menghapus (delete) dan read / write file. Komponen perangkat keras utama yang mana file server mengontrolnya adalah sebuah local storage (umumnya disk drive / HDD). Ditempat itulah file-file tersimpan dan dari tempat tersebut request client meretrive file. Pada DFS client, server dan juga perangkat penyimpanan merupakan mesin terpisah dalam sebuah lingkungan terdistribusi (Intranet).
B.    Layanan File Terdistribusi

1.    Layanan Dasar
•    Tempat penyimpanan tetap untuk data dan program.
•    Operasi terhadap file (create, open, read,…).
•    Multiple remote clients (dalam intranet).
•    File sharing.
•    Menggunakan semantic one-copy update umum, melalui RPC.
2.    Perkembangan baru
•    Persistent object stores (storage of objects)
3.    Persistent Java, Corba, …
•    Replikasi, caching keseluruhan file.
•    Multimedia terdistribusi (contoh: file server Tiger video).

C.    Keperluan Sistem File Terdistribusi

1.    Transpansi
File service biasanya merupakan service yang harus di‐load paling berat dalam sebuah intranet, sehingga fungsionalitas dan performance‐nya sangat penting.
•    Transparansi akses
•    Transparansi lokasi
•    Transparansi mobilitas
•    Transparansi performance
•    Transparansi pengukuran

2.    Update file konkuren
Perubahan pada sebuah file oleh seorang klien seharusnya tidak menganggu operasi dari klien lain yang pada saat bersamaan mengakses atau mengubah file yang sama.

3.    Replikasi file
Beberapa file service mendukung penuh replikasi, tetapi kebanyakan mendukung caching file atau portion file secara lokal, bentuk replikasi yang terbatas.

4.    Ke‐heterogen‐an sistem operasi dan hardware
Antarmuka service sebaiknya didefinisikan sehingga software klien dan server dapat diimplementasikan untuk sistem operasi dan komputer yang berbeda.

5.    Toleransi kesalahan
Server bisa menjadi stateless, sehingga dapat di‐restart dan service di‐restore kembali setelah mengalami failure tanpa perlu me‐recover state sebelumnya.

6.    Konsistensi
Ketika file‐file direplikasi atau di‐cache pada site yang berbeda, ada delay yang tak bisadihindari pada propagasi modifikasi dari satu site ke set lain yangmembawa copy, danini bisa menghasilkan beberapa deviasi dari one‐copy semantic.

7.    Keamanan
Secara virtual, semua sistem file menyediakan mekanisme kontrol akses berdasarkankegunaan dari daftar kontrol akses.

8.    Efisiensi
File service terdistribusi sebaiknya menawarkan fasilitas yang paling tidak, samabagusnya dengan yang ditemukan pada sistem file konvensional, dan sebaiknyamendapat level performance yang dapat diperhitungkan.

D.    Opsi Perancangan Layanan File

1.    Stateful
•    Server menyimpan informasi tentang file yang open, posisi sekarang(current position) dan file locks.
•    Open (dibuka) sebelum access dan kemudian ditutup.
•    Performa yang lebih baik.
•    Pesan yang lebih pendek, dimungkinkan untuk read-ahead.
•    Server failure.
•    Kehilangan state.
•    Client failure.
•    Tables fill up.
•    Menyediakan file locks.

2.    Stateless
•    Server tidak menyimpan state informasi.
•    File operations idempotent, harus mengandung semua yang diperlukan (longer message).
•    Perancangan file server yang lebih simpel.
•    Dapat dengan mudah di-recovery apabila client ataupun server crash.
•    Locking membutuhkan extra lock server untuk mempertahankan.


E.     File Service Architecture

Pembagian tanggung jawab antar modul didefinisikan sebagai berikut ini :

·         Layanan file flat

Layanan file flat berkonsentrasi pada pengimplementasian operasi dari konten suatu file.

·         Layanan direktori

Layanan direktori menyediakan pemetaan antara nama teks untuk file dan UFIDnya.

·         Modul klien

Modul klien berjalan pada tiap komputer klien, mengintegrasi dan mengextend operasidari layanan file flat dan layanan direktori dibawah antarmukapemrograman aplikasitunggal yang bisa digunakan oleh program tingkat pengguna di komputer klien.

·         Antarmuka layanan file flat

Merupakan antarmuka RPC yang digunakan oleh modul klien. Tidak digunakan secara langsung oleh program tingkat pengguna.

      F.     Komponen File Service

a.       Komponen-komponen file service adalah terdiri dari:
·         File Service
Pengoperasian dari masing-masing file.

·         Directory Service
Management atau pengaturan direktori.

·         Naming Service

b.      Location Independence:
File dapat dipindahkan tanpa penggantian nama

c.       Hal yang umum untuk penamaan file dan directori:
·         Mesin +  nama path e.g/ machine / path atau machine : path.

·         Mounting File sistem secara remote kedalam hirarki local file.

·         Single name space yang sama pada semu amesin.

d.      Dua level penamaan:
Nama simbolik yang dilihat user dan nama binary yang dilihat oleh sistem.

G.    Interface Service

Interface service adalah metode standard komunikasi yang dapat dipakai oleh siapapun tanpa membedakan vendornya. Interface Service merupakan titik point yang konsumen gunakan untuk mengakses fungsionalitas yang diarahkan oleh aplikasi. Interface Service biasanya menggunakan alamat jaringan, yang berarti bahwa ia dapat  di akses oleh konsumen lebih dari beberapa macam komunikasi jarigan. Alamat jaringan dapat  terkenal lokasinya atau ia dapat terkandung dari direktori service seperti UDDI.
Sebuah kunci aspek dari desain service interface untuk memisahkan implementasi yang dibutuhkan untuk mengkomunikasikan dengan system lain dari aplikasi logika bisnis. Interface Service menyediakan interface yang jauh lebih kasar sambil menjaga semantik dan rincian lebih halus dari logika aplikasi. Hal ini juga memberikan penghalang yang memungkinkan logika aplikasi dapat berubah tanpa mempengaruhi interface konsumen.
Interface Service mengimplementasikan kontrak antara konsumen dan penyedia. Kontrak ini memungkinkan mereka untuk bertukar informasi bahkan jika mereka berada di sistem yang berbeda. Interface Service bertanggung jawab untuk semua rincian pelaksanaan yang dibutuhkan untuk melakukan komunikasi ini. Rincian tersebut termasuk tetapi tidak terbatas pada:
·         Network protocol.
Interface Service harus merangkum semua aspek dari network protocol yang digunakan untuk komunikasi antara konsumen dan pelayanan. Sebagai contoh, anggaplah layanan terkena konsumen melalui HTTP melalui jaringan TCP/IP. Anda dapat menerapkan Interface Service sebagai komponen ASP.NET diterbitkan ke URL terkenal. Komponen ASP.NET menerima permintaan HTTP, ekstrak informasi yang dibutuhkan oleh layanan untuk memproses permintaan tersebut, memanggil implementasi layanan, paket respon layanan, dan mengirim respon kembali ke konsumen sebagai respon HTTP. 
Dari perspektif layanan, satu-satunya komponen yang memahami HTTP adalah antarmuka layanan. Pelaksanaan layanan memiliki kontrak sendiri dengan antarmuka layanan dan seharusnya tidak memiliki ketergantungan pada spesifikasi teknologi yang digunakan konsumen untuk berkomunikasi dengan antarmuka layanan.

·         Data formats
Menerjemahkan Interface Service konsumen antara format data dan format data yang mengharapkan layanan. Sebagai contoh, konsumen eksternal untuk perusahaan dapat menyediakan data dan mengharapkan data yg berada dalam format XML yang sesuai dengan skema standar industri XML.
Konsumen internal untuk perusahaan mungkin ingin menggunakan format XML dioptimalkan untuk layanan tertentu. Interface Service bertanggung jawab untuk mengubah dan pemetaan kedua format data dalam format yang dapat menggunakan layanan ini. Pelaksanaan pelayanan tidak memiliki pengetahuan tentang format data spesifik Interface Service mungkin gunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen.

·         Security
Interface Service harus dipertimbangkan batas kepercayaan sendiri. Konsumen yang berbeda mungkin memiliki persyaratan keamanan yang berbeda, jadi terserah untuk Interface Service untuk melaksanakan konsumen spesifik persyaratan. Misalnya, konsumen eksternal untuk perusahaan umumnya akan memiliki persyaratan keamanan yang lebih ketat daripada konsumen internal untuk perusahaan. 
Konsumen eksternal mungkin memiliki persyaratan otentikasi kuat dan hanya dapat diberi kewenangan untuk melakukan subset yang sangat terbatas dari operasi yang berwenang untuk konsumen internal. Konsumen internal dapat dipercaya secara implisit untuk kebanyakan operasi dan hanya membutuhkan otorisasi untuk operasi yang paling sensitif.

·         Service level agreements
Interface Service memiliki peran signifikan dalam memastikan bahwa pelayanan memenuhi komitmen tingkat layanan untuk satu set khusus konsumen. Interface Service dapat mengimplementasikan caching untuk meningkatkan waktu respon dan mengurangi konsumsi bandwidth. Beberapa contoh dari Interface Service dapat digunakan di satu set beban-seimbang node pengolahan untuk mencapai skalabilitas, ketersediaan, dan kesalahan-toleransi persyaratan.

Referensi:


Selasa, 12 April 2016

Cloud Computing

Cloud Computing (Komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan).
Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Komputasi awan (Cloud Computing) adalah suatu konsep umum tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas mencakup SaaS, Web 2.0 dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.Cloud computing pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based service untuk men-support business process.

Internet Computing / Cloud Computing adalah suatu paradigma dimana informasi secara permanen tersimpan di server internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain. Gartner mendefinisikannya sebagai “sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi Internet.”Forester mendefinisikannya sebagai “standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi Internet dengan cara swalayan dan bayar-per-pemakaian.”

Cloud computing bisa dianggap sebagai perluasan dari virtualisasi. Perusahaan bisa menempatkan aplikasi atau sistem yang digunakan di internet, tidak mengelolanya secara internal. Contoh cloud computing untuk versi public adalah layanan-layanan milik Google seperti Google Docs dan Google Spreadsheet. Adanya kedua layanan tersebut meniadakan kebutuhan suatu aplikasi office untuk pengolah kata dan aplikasi spreadsheet di internal perusahaan. Contoh cloud computing untuk keperluan non public adalah Amazon EC2 ( Amazon Elastic Compute Cloud ). Amazon menyediakan komputer induk, kita bisa mengirim dan menggunakan sistem virtual dan menggunakannya dalam jangka waktu dan biaya sewa tertentu.

Virtualisasi bisa diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk dari sesuatu yang bersifat fisik menjadi sesuatu bersifat virtual, misalnya sistem operasi, perangkat storage/penyimpanan data atau sumber daya jaringan

Keuntungan Virtualisasi & Cloud Computing


  1. Pengurangan Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat dibandingkan investasi hardware baru.
  2. Kemudahan Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak       perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.
  3. Kemudahan Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin       lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat proses implementasi suatu sistem
  4. Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik
  5. Mengurangi Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location server/data center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa.
  6. Kemudahan Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus ditangani.
  7. Standarisasi Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses       pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik
  8. Kemudahan Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan. Jika       server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain yang lebih powerful.
Kerugian Penggunaan Virtualisasi


  1. Satu Pusat Masalah. Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur didalam 1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail over/clustering.
  2. Spesifikasi Hardware. Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya.
  3. Satu Pusat Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server-server virtual dengan cara menggunakan informasi yang ada pada server induk .

daftar pustaka
tyasonyoyy.wordpress.com/2015/03/26/cloud-computing
mebiso.com/transformasi-bisnis-it-ke-arah-virtualisasi
kitatkj2.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-virtualisasi.html
www.excellent.co.id/product-services/vmware/keuntungan-teknologi-virtualisasi-cloud-computing


Rabu, 16 Maret 2016

KOMPUTASI MODERN

Pada era modern saat ini perkembangan teknologi semakin pesat. Perkembangan teknologi yang semakin pesat tersebut dapat kita lihat dari lahirnya teknologi-teknologi baru yang bermunculan. Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang Komputasi Modern. Secara Umum Komputasi bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. Komputasi merupakan suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika. Selama ribuan tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel. Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer. Komputasi yang menggunakan komputer inilah yang disebut dengan Komputasi Modern.

Sejarah komputasi modern

Komputasi modern ini pertama kalinya digagaskan oleh seorang ilmuan yang bernama John Von Neumann. Dialah orang yang pertama kali menggagaskan konsep sebuah sistem yang menerima intruksi-intruksi dan menyimpannya dalam sebuah memory. Konsep inilah yang menjadi dasar arsitektur komputer modern. John Von Neumann memberikan berbagai sumbangsihnya dengan cara meningkat karya – karyanya dalam bidang matematika, teori kuantum, game theory, fisika nuklir, dan ilmu komputer. Selain itu, Von Neumann juga merupakan seorang ilmuan yang sangat berperan penting dalam pembuatan bom atom di Los Alamos pada Perang Dunia II silam. Dan berkat kepiawaian Neumann di bidang teori game inilah ia bisa melahirkan konsep automata, teknologi bom atom dan komputasi modern yang akhirnya melahirkan sebuah computer.

Sebenarnya kata “komputer” tersebut pertama kali dipergunakan secara umum pada tahun 1613. Arti kata komputer itu sendiri mengacu kepada perhitungan aritmatika dan kata tersebut masih dipergunakan hingga pertengahan abad ke-20. Dan seiring dengan perkembangan jaman dari akhir abad ke-19 hingga seterusnya, “computer” menjadi berubah makna jadi sebuah mesin yang melakukan komputasi.
Kemudian sekitar tahun 1920an, kata “mesin komputasi” mulai dikenal. Setiap mesin yang dapat membantu melakukan pekerjaan manusia yaitunya menghitung dengan metode yang efektif, disebut dengan mesin komputasi. Pada tahun 1940-1950 dengan munculnya mesin komputasi elektronik kata “mesin komputasi” mulai berubah menjadi “komputer” yang biasanya diawali dengan “elektronik” atau “digital”.
Sejak saat itu, Von Neumann menjadi seorang konsultan pada pengembangan komputer ENIAC, Dia merancang konsep arsitektur komputer yang masih dipakai sampai sekarang. Arsitektur Von Nuemann adalah seperangkat komputer dengan program yang tersimpan (program dan data disimpan pada memori) dengan pengendali pusat, I/O, dan memori. Konsep dasar arsitektur komputer modern sendiri ialah konsep sebuah sistem yang menerima intruksi-intruksi dan menyimpannya dalam sebuah memory.

Implementasi komputasi modern pada kehidupan yaitu :

Contohnya yaitu pada bidang biologi. Bioinformatika adalah ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis.
Penerapanya :

1. penerapan metode matematika
2. Statistika
3. informatika
4. Masalah biologis seperti penggunaan sekuens DNA dan asam amino
5. Meramalkan bentuk struktur protein maupun struktur sekunder RNA
6. Analisis filo genetik
7. Ekspresi Gen

Sabtu, 12 Maret 2016

Model Open System Interconnetion (OSI)

Pengantar Model Open Systems Interconnection(OSI)

Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.


Model Layer OSI

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.
Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.


1. Lapisan Aplikasi (Application Layer)
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
Program aplikasi yang sering digunakan:
E-mail, WWW (World Wide Web), EDI(Electronic Data Interchange)
– Layanan aplikasi
– E-mail, file transfer, dan lain lain
– File, cetak, messages, database
Fungsi :
– Interface antar jaringan dan software aplikasi

2. Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
Lapisan ini bertugas untuk menterjemahkan data yang hendak ditransfer ke sisi aplikasi yang digunakan oleh end user/pengguna akhir. Fungsi :Menyajikan data; Layanan penterjemahan; Menangani pemprosesan seperti enskripsi, tipe data, Format data, struktur data,
contoh: format ASCII yang diubah menjadi tulisan yang bisa dilihat oleh sisi user, pada browser seperti Mozilla Firefox, Opera, dll.
Network components:Gateway

3. Lapisan Session (Session Layer)
Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
Komunikasidapatberlangsungdalamtiga mode dialog :
1) Simplex, Data mengirim hanya ke satu arah saja ; 2) Half – Duplex, Data dapat dikimkan secara bergantian ; 3) Full- Duplexm, Data dikirim dan diterma secara bersama-sama.
Network components:Gateway

4. Lapisan Transport (Transport layer)
Lapisan ini bertugas untuk mengubah frame data menjadi beberapa paket data yang kemudian dikirimkan ke alamat tujuan dan menjamin data sampai di tempat tujuan.Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
– Lapisan ini sangatlah penting keberadaannya,karena lapisan ini yang memisahkan lapisan tingkat atas dengan lapisan bawah.
– Pada lapisan ini juga data dirubahm enjadi Segment (Data Stream).
– Koneksi ujung Ke ujung
– Data transport reability
– Melakukan perbaikan kesalahan sebelum pengiriman
– Estabilish, maintenance
Fungsi :
– Realiable atau unrealieble delivery
– Multiplexing
Network components: Gateway; Advanced Cable Tester; Brouter

5. Lapisan Network (Network Layer)
Lapisan ini bertugas menetukan alamat tujuan berdasarkan IP address, pada lapisan ini juga dilakukan routing untuk menetukan alamat jaringan yang berbeda.Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network : Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu ; Mendeteksi Error ; Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak ; Mengendalikan aliran.
Network components: Brouter; RouterFrame Relay Device; ATM Switch; Advanced Cable Tester

6. Lapisan Data Link (Data Link Layer)
Lapisan ini tugasnya yaitu mengelompokkan bit-bit data yang kemudian dikelompokkan menjadi frame dan diteruskan melalui kartu jaringan (Network Interface Card). Pada lapisan ini juga dilakukan pemeriksaan dan penanganan error apabila terjadi kesalahan antara pengalamatan MAC address dan hardware penghubung jaringan lainnya seperti hub, switch, repeater.Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. Komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
Network components: Bridge; SwitchISDN; Router; Intelligent Hub; NIC; Advanced Cable Tester

7. Lapisan Fisik (Physical Layer)

Lapisan ini berfungsi untuk menterjemahkan media transmisi jaringan berupa data-data yang diterjemahkan menjadi bit-bit/sinyal analog dan diteruskan melalui media kabel ke ethernet, dan menjaga koneksi antara media jaringan dengan sistem.Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
Network components: Repeater; Multiplexer; Hubs(Passive and Active); TDR; Oscilloscope; Amplifier


Sumber :
https://zakariaakhmadubaidillah.wordpress.com/2012/02/15/model-jaringan-layer-osi-open-system-interconnection/
https://mandorkawat2009.files.wordpress.com/2009/10/image133.png
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiI8caEn7vLAhXng6YKHc9BCgkQFghHMAg&url=http%3A%2F%2Fkangkung.weebly.com%2Fuploads%2F2%2F0%2F7%2F0%2F2070112%2Fpengenalan_komunikasi_data.doc&usg=AFQjCNGc5mp0Ujp98gRjyXQugAslprTnew&sig2=2rmlMPZYKOC4fYZGoWxPNw

Sabtu, 16 Januari 2016

Artikel Pengantar Bisnis Informatika


NAMA : HANA SALITA
NPM : 53412278
KELAS : 4IA05

Pengertian Bisnis Informatika

Bisnis Informatika adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi yang berkaitan dengan teknologi informasi baik teknologi komputer maupun teknologi telekomunikasi.

Tujuan dari Bisnis Informatika adalah untuk sepenuhnya mengintegrasikan pengetahuan ilmu komputer dan bisnis administrasi menjadi satu kesatuan.
Jadi yang membedakan Bisnis Informatika dengan bisnis – bisnis lainya yaitu cara dia merencanakan, membuat, mengelola, dan menjalankan bisnis tersebut dengan menggunakan teknologi informasi khususnya internet. Ya pertama perencanaan, perencanaan sangat penting sebelum kita memulai suatu bisnis. Untuk bisnis informatika perencanaan dapat dimulai dari kita mau membuat apa misalnya jika kita ingin membuat website tentang berita yang up to date kita harus memikirkan dengan apa kita membuat website tersebut, apa programnya, server yang handal dan tempat hosting yang bagus dan powerfull. Yang kedua yaitu membuat jika persiapan sudah matang baru kita memulai membuatnya. Dalam memulai kita tidak harus langsung sempurna karena untuk menekan biayanya. Karena kita baru memulai bisnis tersebut. Jalankanlah seperti biasa dan apabila sudah banyak yang tahu akan website kita baru kita mulai meningkatkannya. Yang ketiga mengelola, tentu saja dalam bisnis pasti ada pengelolaan yaitu pasti menyangkut dana. Buat apa? Ya dalam bisnis informatika khususnya pembuatan web berita kita memerlukan dana untuk maintenance apa bila terjadi error atau serangan cyber, penggantian hardware dan software, membayar hosting dan lain – lain. Dan satu lagi yang penting yaitu biaya pengiklanan tentu saja tidak mungkin web yang kita buat langsung mendadak terkenal perlu penyebaran dan pemberitahuan kepada masyarakat agar mengetahui ada website tentang berita yang kita buat.

Peranan Teknlogi Informasi di bidang Bisnis
Di bidang bisnis baik perdagangan barang maupun jasa komputer peranan teknologi informasi akan sangat penting untuk kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun insidental dan menyediakan banyak informasi dengan cepat dan tepat.

– Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (Management Information System – MIS), merupakan sistem informasi yang sudah banyak diterapkan pada perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan barang dan jasa baik pada perusahaan besar, menengah, atau perusahaan kecil. SIM dapat diterapkan pada semua tingkat atau level manajemen yang ada yaitu manajemen tingkat atas (top management), manajemen tingkat menengah (middle management), dan manajemen tingkat bawah (lower management).

– Di perusahaan dagang,
seperti department store, telah dipergunakan mesin cash register (mesin kasir) yang dilengkapi dengan kendali komputer sehingga mesin tersebut dapat dikendalikan oleh pihak manajer hanya dari ruang kerjanya secara cepat dan tepat, untuk scanning barcode kode barang dagangan, menghitung laba rugi, inventaris, dan sebagainya.

– Di bidang perbankan,
salah satu solusi sistem informasi perbankan telah diperkenalkan oleh perusahaan besar seperti Hewlett-Packard (HP), yang bekerja sama dengan Infosys telah memperkenalkan solusi core banking, yang disebut Finacle kepada bank-bank di Indonesia. Finacle memberikan solusi bagi bank yang ingin melakukan up-grade terhadap sistem yang telah mereka miliki. Dengan menggunakan Finacle, up-grade sistem bisa dilaksanakan dengan resiko investasi maupun kegagalan migrasi yang rendah. Ini penting bagi bank-bank agar mampu menghadapi siklus bisnis yang selalu berubah. Dengan solusi terpadu ini – berupa software dan hardware, jaringan, sistem integrasi, serta opsi consulting dan outsourcing – bank juga akan memiliki nilai tambah sehingga menjadi lebih kompetitif.

Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi kebijakan dan strategi dunia usaha perbankan yang selanjutnya lebih mendorong inovasi dan persaingan di bidang layanan terutama jasa layanan pembayaran melalui bank. Inovasi jasa layanan perbankan yang berbasis teknologi tersebut terus berkembang mengikuti pola kebutuhan nasabah bank. Transaksi perbankan berbasis elektronik, termasuk internet dan menggunakan handphone merupakan bentuk perkembangan penyedia jasa layanan bank yang memberikan peluang usaha baru bagi bank yang kerakibat pada perubahan strategi usaha perbankan, dari yang berbasis manusia (tradisional) menjadi berbasis teknologi informasi yang lebih efisien dan praktis bagi bank. Pada perusahaan jasa seperti perbankan komputer digunakan untuk menghitung bunga secara otomatis, transaksi on-line, ATM, dan sebagianya.

Komputer juga banyak digunakan untuk proses akuntansi, melakukan analisis keuangan, neraca, laba-rugi, dan sebagainya. Bahkan ada beberapa software yang secara khusus disediakan untuk operasi akuntansi. Di bidang perhotelan komputer digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis kamar yang telah terisi dan masih kosong. Bahkan saat ini pada penjualan pertokoan kecil, usaha kecil dan menengah (UKM), apotek dan bermacam-macam usaha kecil lainnya juga telah banyak menggunakan komputer.


Sumber :
http://indrasetiaji03.blogspot.co.id/2014/10/artikel-pengantar-bisnis-informatika.html
http://flawless9angels.blogspot.co.id/2015/10/pengantar-bisnis-informatika.html
https://zarakinobu.wordpress.com/pengantarbisnisinformatika/

Rabu, 04 November 2015

Tugas Softskill

Tugas 1 Softskill
Buatlah sebuah artikel mengenai sebuah wirausaha melakukan perencanaan dan perekrutan tenaga kerja
Nama  : HANA SALITA

Kelas   : 4IA05

PERENCANAAN WIRAUSAHA

Perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan pemilihan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur,
aturan, program dan anggaran. Dari kedua pengertian di atas sekarang
dapat didefinisikan arti perencanaan usaha yaitu sebagai proses
penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan,
program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha
atau bisnis tertentu. Jadi dalam perencanaan usaha terkandung adanya:

1) Visi, yaitu cita-cita masa depan perusahaan yang akan melakukan
usaha tersebut.
2) Misi adalah maksud khas atau unik dan mendasar yang
membedakan perusahaan dengan perusahaan lain serta
mengidentifikasikan ruang lingkup kegiatan usaha/perusahaan yang
bersangkutan.
3) Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari usaha/perusahaan
tersebut.
4) Strategi adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan usaha
dengan melibatkan semua sumberdaya atau faktor produksi yang
dimiliki.

Dalam dunia bisnis dikenal beberapa strategi yang biasa
diterapkan perusahaan sebagai berikut:

(1) Defender, strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih dan
mempertahankan pasar pada segmen sempit dari seluruh pasar
potensial yang ada.
(2) Prospector, strategi bisnis yang diarahkan secara agresif
untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui inovasi produkproduk
baru.
(3) Analyzer, strategi bisnis yang dijalankan melalui imitasi, yaitu
meniru apa yang dilakukan prospektor. Strategi bisnis seperti ini
bertujuan meraih keuntungan dengan meminimalkan risiko.
(4) Kepemimpinan dalam biaya (cost-leadership strategy),
strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih pasar seluasluasnya
melalui harga produk yang semurah-murahnya.
(5) Diferensiasi (differentiation strategy), strategi bisnis yang
diarahkan untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui keunikan
produk yang dihasilkan. Keunikan tersebut bisa dicirikan oleh
kualitas yang tinggi, pelayanan yang prima, maupun rancangan
produk yang inovatif.
(6) Fokus (focus strategy), strategi bisnis yang diarahkan dalam
segmen pasar yang sempit yang dijalankan melalui fokus dalam
kepemimpinan biaya (cost focus) atau fokus dalam diferensiasi
(differentiation focus).2. Sifat dan Manfaat Perencanaan Usaha
Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat
sebagai berikut:
a) Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi
tertentu serta tujuan yang jelas.
b) Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat
berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi
masa depan serta didukung dengan fakta-fakta yang ada.
c) Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha
dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta
perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa datang.
d) Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat
sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang
akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang
dihadapi.
e) Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana
mungkin, rinci serta dapat dilaksanakan.
Apabila suatu perencanaan usaha memiliki sifat-sifat di atas, maka
dengan membuat perencanaan usaha akan diperoleh beberapa manfaat
sebagai berikut:
1. Pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan secara teratur dan dengan
tujuan yang jelas.
2. Menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta
penggunaan sumberdaya yang lebih efisien.
3. Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan berhasilan usaha.
4. Menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan.
Artinya, perencanaan usaha digunakan untuk menjamin bahwa
tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
3. Proses Perencanaan Usaha
Telah dijelaskan bahwa, perencanaan usaha adalah proses. Sebagai
suatu proses, maka membuat suatu perencanaan usaha dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah tertentu. Adapun langkah-langkah yang
dimaksud dapat diragakan sebagai berikut:
 Proses Perencanaan Usaha

LANGKAH 1. Mengidentifikasi peluang usaha
Pada umumnya, suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan
menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih
kecil dari permintaannya. Peluang usaha muncul ketika permintaan pasar
lebih besar dari penawarannya. Jadi peluang usaha dicirikan oleh masih
adanya permintaan pasar untuk produk tersebut.

LANGKAH 2. Menentukan jenis usaha yang akan dijalankan
Berdasarkan langkah indentifikasi akan diperoleh berbagai alternatif
jenis usaha yang mungkin dipilih. Dari sejumlah alternatif yang ada

LANGKAH 1:
Mengidentifikasi Peluang Usaha

LANGKAH 2:
Menentukan jenis usaha yang akan dilakukan

LANGKAH 3:
Melakukan studi kelayakan usaha

LANGKAH 4:
MenyusuN proposal usaha,Proses dan Perencanaan

Usaha selanjutnya dilakukan penilaian awal untuk menentukan jenis usaha yang
paling memungkinkan dan dipandang paling menguntungkan. Tentunya
dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin menjadi
pendukung maupun penghambat usaha. Pertimbangan-pertimbangan
yang perlu diperhatikan antara lain:
a) Jumlah modal dan sumber modal yang diperlukan.
b) Ketersediaan bahan baku baik secara kualitas, kuantitas maupun
kontinuitasnya.
c) Ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan.
d) Prospek pemasaran produk yang dihasilkan.
e) Cara-cara pendistribusian.
f) Daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan.
g) Selera konsumen.

LANGKAH 3. Melakukan studi kelayakan usaha
Studi kelayakan usaha (SKU) atau feasibillity studi adalah cara yang
ditempuh untuk menentukan layak tidaknya suatu gagasan usaha
dilaksanakan. Maksud layak di sini dilihat dari berbagai aspek sebagai
berikut:
1) Aspek pasar dan pemasaran
Kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar dan pemasaran ditunjukkan
oleh ada tidaknya peluang pasar untuk diraih. Suatu jenis usaha layak
dilaksanakan apabila jenis usaha tersebut memiliki peluang pasar yang
relatif tinggi. Peluang pasar ditunjukkan oleh ekses permintaan. Ekses
permintaan terjadi jika jumlah permintaan melebihi jumlah
penawarannya. Semakin tinggi ekses permintaan, semakin tinggi
peluang pasar, dan karena itu semakin layak jenis usaha tersebut
untuk dilaksanakan.
2) Aspek produksi
Kelayakan usaha dilihat dari aspek produksi diantaranya berkenaan
dengan lokasi usaha yang direncanakan, fasilitas dan peralatan
produksi, pasokan bahan baku, serta ketersediaan tenaga kerja. Suatu
proyek dikatakan layak dilihat dari aspek produksi ditandai oleh lokasi
usaha yang strategis, tersedianya fasilitas dan peralatan produksi yang
memadai, tersedianya pasokan bahan baku yang terus menerus, serta
tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan.
3) Aspek finansial
Kelayakan usaha dilihat dari aspek finansial berkenaan dengan
manfaat yang mungkin diperoleh oleh investor atau pengusaha.
Manfaat ini disebut sebagai laba bisnis atau laba usaha (business
profit), yaitu pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi dengan
seluruh biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha. Dilihat dari
aspek finansial, suatu jenis usaha layak dilakukan apabila jenis usaha
tersebut mampu memberikan laba usaha yang memadai kepada
investor dan/atau kepada pengusaha yang menjalankan usaha
tersebut.
4) Aspek organisasi dan manajemen
Kelayakan usaha dilihat dari aspek organisasi dan manajemen
berkenaan dengan struktur kepemilikan usaha, struktur organisasi,
serta tim manajemen yang mengelola jenis usaha yang direncanakan.

LANGKAH 4. Membuat proposal usaha
Langkah terakhir dalam proses perencanaan usaha adalah
membuat proposal usaha. Proposal usaha adalah dokumen tertulis dari
perencanaan usaha.
c. Rangkuman 1
1) Perencanaan usaha adalah proses penentuan visi, misi dan tujuan,
strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang
diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu.
2) Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat
sebagai berikut: Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat
berdasarkan visi, misi tertentu serta tujuan yang jelas. Rasional dan
faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran
yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung
dengan fakta-fakta yang ada. Berkesinambungan dan estimasi,
Pemilihan lokasi dan jenis produk akan menentukan besarnya biaya yang dibutuhkan artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan
yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa
datang. Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat
sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan
dilaksanakan yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis
yang dihadapi. Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat
sesederhana mungkin, rinci serta dapat dilaksanakan.
3) Beberapa manfaat perencanaan usaha adalah pekerjaan atau aktivitas
dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan yang jelas,
menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta
penggunaan sumberdaya yang lebih efisien, menyediakan alat evaluasi
untuk menentukan berhasilan usaha, serta menyediakan landasan
untuk pengawasan dan upaya perbaikan. Artinya, perencanaan usaha
digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan
tercapai.
4) Proses perencanaan usaha meliputi empat hal, yaitu mengidentifikasi
peluang usaha, menentukan jenis usaha yang akan dijalankan,
melakukan studi kelayakan usaha, dan membuat proposal usaha.

PEREKRUTAN TENAGA KERJA

Sebuah wirausaha atau perusahaan harus dapat mencari dan menarik calon karyawan yang memiliki kemampuan bekerja dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh sebab itu, sistem perekrutan tenaga kerja untuk sebuah perusahaan, perlu memperhatikan prosedur perekrutan yang mampu memberikan informasi mengenai pelamar yang memiliki kualifikasi dan kemampuan sesuai dengan kriteria yang diinginkan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas.

Sebelum melakukan perekrutan tenaga kerja perlu dilakukan beberapa persiapan, diantaranya menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan, jika sudah tahu jumlah karyawan yang dibutuhkan, maka proses rekrutmen pun berlanjut. Perekrutan tenaga kerja memiliki beberapa tahap, diantaranya :

Memberikan informasi bahwa perusahaan yang sedang dijalankan membutuhkan tenaga kerja. Misalnya  melalui media, baik itu media cetak, maupun media elektronik.


Menentukan kriteria, banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam merekrut tenaga kerja, misalnya calon tenaga kerja harus mengantongi ijazah perguruan tinggi. Selain itu, calon tenaga kerja juga harus memiliki keterampilan dibidangnya, bekerja bagus, mampu bekerja dalam tim, jujur, loyal, dan mampu bekerja di bawah tekanan.


Seleksi melalui tes, calon tenaga kerja harus mengikuti ujian seleksi, baik melalui tes psikologi, tes IQ, tes teknis dan tes wawancara.


Mengadakan pelatihan / training, setelah mendapatkan tenaga kerja yang dibutuhkan dan sesuai dengan kriteria perusahaan, yang harus dipikirkan kemudian adalah melatihnya. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan dan memahamkan karyawan baru terhadap bidang yang akan dijalankannya. Pelatihan merupakan titik awal menilai kinerja karyawan.


Setelah semua tahap dilaksanakan, maka calon tenaga kerja pun resmi menjadi bagian dari perusahaan.


SUMBER :
http://ziiafauziah01.blogspot.co.id/2013/03/perencanaan-usaha.html
http://greenvanda.blogspot.co.id/2012/10/proses-perekutan-tenaga-kerja.html